Minggu, 01 April 2012

Gerak Jiwa dalam Sholat.


 Gerak Jiwa dalam Sholat.
Iringi gerak Alam dengan gerak sholat lima waktu, alam bergerak selama 24 jam dengan segala ketentuanhukum dari Ilahi, jika jiwa mampu melebur dengan gerak alam maka jiwa diantarkan pada sebuah kesadaran memahami hukum Ilahi, disinilah proses pembelajaran yang hakiki dan bermuara pada setiap makna dalam episode kehidupan itu sendiri, jiwa akan hampa, merasa kosong adalah akibat dari ketidak seimbangan antara diri yang mikrokosmik dan alam yang makrokosmik.
Olehnya meleburlah dalam gerak sholat, maka engkau akan melebur dalam kekuatan alam. Dalam sholat sendiri ada lima gerak (menurut penulis) yakni :
a. Gerak Badan.
b. Gerak Nafas.
c. Gerak Mind.
d. Gerak Makna, dan
e. Gerak rasa.
a. Gerak badan ;
adalah bagaimana seluruh alam diri (mikrokosmik) ditempah dalam penghambaan dan pengabdian sehingga terjadi proses perjalanan dari monopoli diri pada tingkat rendah yang penuh dengan ego, nafsu dan sahwat menuju diri yang istikomah. Ini adalah proses awal dalam sebuah kesadaran sholat. Seseorang yang sholat walaupun masih sebatas gerak badan, minimal ia telah memahami dirinya dengan berbagai penyakit diri, olehnya gerak ini harus diselaraskan pada gerak berikut yakni gerak nafas.
b. Gerak Nafas ;
Gerak nafas adalah gerak kesadaran dalam membuka dimensi pada gerak mind, nafas adalah sumber dan kekuatan dasar dalam gerak bagi seluruh sel-sel tubuh, jika irama nafas di iringi dengan bacaan-bacaan sholat maka ia mampu melahirkan fibrasi energi dalam tubuh yang lebih besar dari biasanya, nafaslah yang memegang kunci utama dalam lakon full meditasi, tapa brata, mahabarata atau mi’raz karena sebagai titik awal dalam membuka fokus gerak mind.
c. Gerak Mind ;
Mind mempunyai gerak yang yang bersifat willd motion ; liar dan susah dikontrol, olehnya dengan memahami gerak utama syahadat, maka gerak mind setidaknya bisa diarahkan dengan bantuan gerak nafas dan apa yang menjadadi esensi shahadat. Maka makna doa pembuka dalam sholat ; Inni wahjatu wajahia Lilladji (kuhadapkan wajahku dengan wajah Tuhan) bisa digapai.
Jika gerak mind dapat dikontrol maka selanjutnya gerbang untuk memasuki gerak makna dalam sholat bisa dipahami.
d. Gerak Makna ;
Adalah penghayatan dengan kesadaran yang baik akan setiap bacaan-bacaan dalam sholat serta membuka jiwa pada pemahaman rasa. Yakni sebuah rasa akan komunikasi dengan Tuhan. Dengan makna inilah seseorang akan mengiringi setiap lakon hidupnya sehari-hari. Bukankah sholat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar.? Bukankah Sholat adalah mengingat Allah karena esensi sholat adalah Mi’raz itu sendiri.
e. Gerak Rasa ;
Adalah sebuah rasa Ke-Tuhanan yang tidak bisa diterjemahkan dalam kalimat yang aktual, karena rasa ini memiliki kedalaman makna yang tak terjangkau oleh akal pikiran. Rasa yang senantiasa dekat dengan Tuhan dimana kedekatannya tanpa jarak, rasa yang senantiasa melahirkan pondasi diri dalam mereformasi diri dari tingkat diri yang rendah menuju diri yang ikhlas, benar sabar dan pasrah. Rasa yang lahir sebagai bukti akan kebenaran firman-firman Tuhan. Rasa yang absolut karena langsung merasakan, bukan sebatas membaca atau mendengar tentang rasa itu sendiri. Sehingga seseorang akan memandang alam semesta dan semua kejadian adalah Tuhan semata.
Jika seseorang telah memasuki dan melebur dalam proses gerak shahadat ke gerak sholat dalam rukun Islam, maka untuk implementasi dari esensi Pelayanan dalam cinta ia akan melakoni gerak selanjutnya dengan kesadaran hakiki, bukan sebatas dogma dan konsekwensi. Gerak selanjutnya adalah gerak Puasa.

1 komentar:

  1. sampaikan lagi mas amanahNya walaupun itu hanya segaris dari berbagai matrix di seluruh dunia ini.
    wasalam

    BalasHapus