Gerak Jiwa dalam Sholat.
Iringi gerak Alam dengan
gerak sholat lima waktu, alam bergerak selama 24 jam dengan segala ketentuanhukum dari Ilahi, jika jiwa mampu melebur dengan gerak alam maka jiwa
diantarkan pada sebuah kesadaran memahami hukum Ilahi, disinilah proses
pembelajaran yang hakiki dan bermuara pada setiap makna dalam episode kehidupan
itu sendiri, jiwa akan hampa, merasa kosong adalah akibat dari ketidak
seimbangan antara diri yang mikrokosmik dan alam yang makrokosmik.
Olehnya meleburlah dalam gerak
sholat, maka engkau akan melebur dalam kekuatan alam. Dalam sholat sendiri ada
lima gerak (menurut penulis) yakni :
a. Gerak Badan.
b. Gerak Nafas.
c. Gerak Mind.
d. Gerak Makna, dan
e. Gerak rasa.
a. Gerak badan ;
adalah bagaimana seluruh
alam diri (mikrokosmik) ditempah dalam penghambaan dan pengabdian sehingga
terjadi proses perjalanan dari monopoli diri pada tingkat rendah yang penuh
dengan ego, nafsu dan sahwat menuju diri yang istikomah. Ini adalah proses awal
dalam sebuah kesadaran sholat. Seseorang yang sholat walaupun masih sebatas
gerak badan, minimal ia telah memahami dirinya dengan berbagai penyakit diri,
olehnya gerak ini harus diselaraskan pada gerak berikut yakni gerak nafas.
b. Gerak Nafas ;
Gerak nafas adalah gerak
kesadaran dalam membuka dimensi pada gerak mind, nafas adalah sumber dan
kekuatan dasar dalam gerak bagi seluruh sel-sel tubuh, jika irama nafas di
iringi dengan bacaan-bacaan sholat maka ia mampu melahirkan fibrasi energi
dalam tubuh yang lebih besar dari biasanya,
nafaslah yang memegang kunci utama dalam lakon full meditasi, tapa brata,
mahabarata atau mi’raz karena sebagai titik awal dalam membuka fokus gerak
mind.
c. Gerak Mind ;
Mind mempunyai gerak yang
yang bersifat willd motion ; liar dan susah dikontrol, olehnya dengan memahami
gerak utama syahadat, maka gerak mind setidaknya bisa diarahkan dengan bantuan
gerak nafas dan apa yang menjadadi esensi shahadat. Maka makna doa pembuka
dalam sholat ; Inni wahjatu wajahia Lilladji (kuhadapkan wajahku dengan wajah
Tuhan) bisa digapai.
Jika gerak mind dapat
dikontrol maka selanjutnya gerbang untuk memasuki gerak makna dalam sholat bisa
dipahami.
d. Gerak Makna ;
Adalah penghayatan dengan
kesadaran yang baik akan setiap bacaan-bacaan dalam sholat serta membuka jiwa
pada pemahaman rasa. Yakni sebuah rasa akan komunikasi dengan Tuhan. Dengan
makna inilah seseorang akan mengiringi setiap lakon hidupnya sehari-hari.
Bukankah sholat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar.? Bukankah Sholat
adalah mengingat Allah karena esensi sholat adalah Mi’raz itu sendiri.
e. Gerak Rasa ;
Adalah sebuah rasa
Ke-Tuhanan yang tidak bisa diterjemahkan dalam kalimat yang aktual, karena rasa
ini memiliki kedalaman makna yang tak terjangkau oleh akal pikiran. Rasa yang
senantiasa dekat dengan Tuhan dimana kedekatannya tanpa jarak, rasa yang
senantiasa melahirkan pondasi diri dalam mereformasi diri dari tingkat diri
yang rendah menuju diri yang ikhlas, benar sabar dan pasrah. Rasa yang lahir
sebagai bukti akan kebenaran firman-firman Tuhan. Rasa yang absolut karena
langsung merasakan, bukan sebatas membaca atau mendengar tentang rasa itu
sendiri. Sehingga seseorang akan memandang alam semesta dan semua kejadian
adalah Tuhan semata.
Jika seseorang telah
memasuki dan melebur dalam proses gerak shahadat ke gerak sholat dalam rukun
Islam, maka untuk implementasi dari esensi Pelayanan dalam cinta ia akan
melakoni gerak selanjutnya dengan kesadaran hakiki, bukan sebatas dogma dan
konsekwensi. Gerak selanjutnya adalah gerak Puasa.
sampaikan lagi mas amanahNya walaupun itu hanya segaris dari berbagai matrix di seluruh dunia ini.
BalasHapuswasalam